Effect of delayed versus early umbilical
cord clamping on neonatal outcomes and iron status at 4 months: a randomised
controlled trial
OPEN ACCESS
Ola Andersson consultant in neonatology1 2,
Lena Hellström-Westas professor of perinatal medicine2, Dan Andersson head of
departments of paediatrics, obstetrics and gynaecology1, Magnus Domellöf associate
professor, head of paediatrics 3 1Department
of Paediatrics, Hospital of Halland, Halmstad, SE-301 85 Halmstad, Sweden;
2Department of Women’s and Children’s Health, Uppsala
University,
SE-751 85 Uppsala, Sweden; 3Department of Clinical Sciences, Paediatrics, Umeå
University, SE-901 85 Umeå, Sweden
JUDUL :Pengaruh tertunda dibandingkan awal penjepitan tali pusat
pada hasil
neonatal dan status zat besi pada 4 bulan
(BMJ)
DESIGN :Randomised controlled trial
TEMPAT :Rumah sakit swedia
SAMPEL :400 bayi cukup bulan lahir setelah kehamilan berisiko
rendah. Bayi Intervensi diacak untuk penundaan penjepitan
tali pusat (≥ 180 detik setelah persalinan) atau awal klem (≤ 10
detik setelah persalina).
ANALISIS :Penundaan
penjepitan tali
pusat,
dibandingkan dengan penjepitan dini,
mengakibatkan peningkatan status zat besi dan mengurangi prevalensi defisiensi zat besi pada usia 4 bulan, dan mengurangi angka kejadian anemia neonatal Seperti kekurangan zat besi pada bayi bahkan tanpa anemia telah dikaitkan dengan gangguan perkembangan, penundaan penejepitan tali pusat tampaknya memberikan manfaat pada bayi dengan daerah yang angka kejadiannya relatif rendah dari anemia defisiensi besi.
mengakibatkan peningkatan status zat besi dan mengurangi prevalensi defisiensi zat besi pada usia 4 bulan, dan mengurangi angka kejadian anemia neonatal Seperti kekurangan zat besi pada bayi bahkan tanpa anemia telah dikaitkan dengan gangguan perkembangan, penundaan penejepitan tali pusat tampaknya memberikan manfaat pada bayi dengan daerah yang angka kejadiannya relatif rendah dari anemia defisiensi besi.
Kesimpulan :Terburu-buru memotong ari-ari bayi dapat meningkatkan risiko anemia,
kekurangan zat besi dan akhirnya memicu keterlambatan perkembangan otak.
Setelah melahirkan, sepertiga pasokan darah bayi masih berada dalam tali pusat
dan plasenta. Dengan menunggu selama 30 detik sampai 5 menit sebelum memotong
ari-ari atau hingga tali pusat berhenti berdenyut, dokter dan orang tua dapat
memastikan si jabang bayi sudah menerima suplai darah sepenuhnya.
Beberapa peneliti menemukan bahwa bayi yang dipotong tali pusatnya
sesegera mungkin memiliki kadar zat besi yang lebih rendah hingga usianya
mencapai 6 bulan. Walau waktunya tak begitu lama, kekurangan zat besi yang
terjadi dapat mempengaruhi perkembangan otaknya. Dengan menunggu sampai tali
pusat berhenti berdenyut secara alami, maka risiko anemia pada bayi dapat
diturunkan, terutama setelah kelahiran prematur. Namun ada kondisi di mana tali
pusat sebaiknya dipotong sesegera mungkin, yaitu apabila bayi sesak napas atau
ibu mengalami pendarahan berlebihan.
No comments:
Post a Comment