Wednesday, December 4, 2013

Hubungan Interval Persalinan dengan Kejadian Pre Eklampsia

Salah satu faktor resiko terjadinya pre-eklapsia adalah interval persalinan. Semakin panjang interval persalinan, maka akan semakin meningkatkan resiko terjadinya pre-eklampsia menurut Menurut Conde-Agudelo dan Belizan (2002) disebutkan juga oleh Zhu et al (2001) hal ini dikarenakan interval kehamilan yang pendek akan menyebabkan pengembalian nutrisi ibu yang belum cukup dan akan mengurangi pertumbuhan bayi. Bila interval kehamilan terlalu panjang, kemampuan uterus untuk memberikan fasilitas guna pertumbuhan janin berangsur-angsur menurun sehingga uterus mempunyai kondisi fisiologi yang sama pada waktu primigravida. Sementara pre eklamsi lebih banyak dialami oleh mereka yang baru hamil pertama kali (Epigee, 2005).
 
Menurut Obstetri William (2005 : 163 – 164) kondisi uterus pada primigravida itu menyebabkan gangguan terhadap pembentukan plasenta, dikarenakan pembentukan antibodi penghambat (bloking antibodies) terhadap tempat-tempat antigenik, Sehingga kondisi plasenta terganggu dan mengakibatkan penurunan perfusi uteroplasenta dan mengakibatkan aktifasi endotel. Aktifasi endotel menyebabkan kebocoran kapiler da vasospasme. Sedangkan,  kebocoran kapiler menyebabkan edema, hemokonsentrasi, dan proteinuria. Vasospasme menyebabkan hipertensi iskemia dan kejang yang akhirnya menyebabkan terjadinya pre eklampsia.