Monday, July 8, 2013

Kelas Ibu Hamil


2.1    Pengertian Kelas Ibu Hamil
Kelas ibu hamil merupakan sarana untuk belajar bersama tentang kesehatan bagi ibu hamil, dalam bentuk tatap muka dalam kelompok yang bertujuan meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan ibu-ibu mengenai kehamilan, persalinan, perawatan nifas dan perawatan bayi baru lahir, mitos, penyakit menular dan akte kelahiran (Depkes RI, 2009).
Kelas ibu hamil adalah kelompok belajar ibu-ibu hamil dengan umur kehamilan antara 20 minggu s/d 32 minggu dengan jumlah peserta maksimal 10 orang. Di kelas ini ibu hamil akan belajar bersama, diskusi dan tukar pengalaman tentang kesehatan ibu dan anak secara menyeluruh dan sistematis serta dapat dilaksanakan secara terjadwal dan berkesinambungan (Depkes RI, 2009).
2.2    Tujuan Kelas Ibu Hamil
2.2.1   Tujuan Umum
Meningkatkan pengetahuan, merubah sikap dan perilaku ibu agar memahami tentang kehamilan, perubahan tubuh dan keluhan selama kehamilan, perawatan kehamilan, persalinan, perawatan nifas, KB pasca persalinan, perawatan bayi baru lahir, mitos/kepercayaan/adat istiadat setempat, penyakit menular dan akte kelahiran (Depkes RI, 2009).
2.2.2   Tujuan Khusus
2.2.2.1       Terjadinya interaksi dan berbagi pengalaman antar peserta (ibu hamil dengan ibu hamil) dan antar ibu hamil dengan petugas kesehatan/bidan tentang kehamilan, perubahan tubuh dan keluhan selama kehamilan, perawatan kehamilan, persalinan, Perawatan Nifas, KB pasca persalinan, perawatan bayi baru lahir, mitos/kepercayaan/adat istiadat setempat, penyakit menular dan akte kelahiran.
2.2.2.2       Meningkatkan pemahaman, sikap dan perilaku ibu hamil tentang kehamilan, perubahan tubuh dan keluhan selama kehamilan.
2.2.2.3       Meningkatkan pemahaman, sikap dan perilaku ibu hamil tentang perawatan kehamilan.
2.2.2.4       Meningkatkan pemahaman, sikap dan perilaku ibu hamil tentang persalinan.
2.2.2.5       Meningkatkan pemahaman, sikap dan perilaku ibu hamil tentang perawatan nifas.
2.2.2.6       Meningkatkan pemahaman, sikap dan perilaku ibu hamil tentang KB pasca salin.
2.2.2.7       Meningkatkan pemahaman, sikap dan prilaku ibu hamil tentang perawatan bayi baru lahir.
2.2.2.8       Meningkatkan pemahaman, sikap dan perilaku ibu hamil tentang mitos/ keprcayaan/ adat istiadat setempat yang berkaitan dengan kesehatan ibu hamil dan anak.
2.2.2.9       Meningkatkan pemahaman, sikap dan perilaku ibu hamil tentang penyakit menular (IMS, informasi dasar HIV-AIDS dan pencegahan dan penanganan malaria pada ibu hamil).
2.2.2.10   Meningkatkan pemahaman, sikap dan perilaku ibu hamil tentang akte kelahiran.
2.3    Keuntungan Kelas Ibu Hamil
2.3.1   Materi diberikan secara menyeluruh dan terencana sesuai dengan pedoman kelas ibu hamil yang memuat mengenai kehamilan, perawatan kehamilan, persalinan, perawatan nifas, perawatan bayi baru lahir, mitos, penyakit menular seksual dan akte kelahiran.
2.3.2   Penyampaian materi lebih komprehensif karena ada persiapan petugas sebelum penyajian materi.
2.3.3   Dapat mendatangkan tenaga ahli untuk memberikan penjelasan mengenai topik tertentu.
2.3.4   Waktu pembahasan materi menjadi efektif karena pola penyajian materi terstruktur dengan baik.
2.3.5   Ada interaksi antara petugas kesehatan dengan ibu hamil pada saat pembahasan materi dilaksanakan.
2.3.6   Dilaksanakan secara berkala dan berkesinambungan.
2.3.7   Dilakukan evaluasi terhadap petugas kesehatan dan ibu hamil dalam memberikan penyajian materi sehingga dapat meningkatkan kualitas sistim pembelajaran.
2.4    Sasaran Kelas Ibu Hamil
Peserta kelas ibu hamil sebaiknya ibu hamil pada umur kehamilan 20 s/d 32 minggu, karena pada umur kehamilan ini kondisi ibu sudah kuat, tidak takut terjadi keguguran, efektif untuk melakukan senam hamil. Jumlah peserta kelas ibu hamil maksimal sebanyak 10 orang setiap kelas. Suami/keluarga ikut serta minimal 1 kali pertemuan sehingga dapat mengikuti berbagai materi yang penting, misalnya materi tentang persiapan persalinan atau materi yang lainnya (Depkes RI, 2009).
2.5    Langkah Pendidikan di Kelas Ibu Hamil
Dalam memberikan pendidikan pada ibu hamil tersebut dilakukan langkah-langkah dari mulai persiapan sampai pelaksanaan pembelajaran kelas ibu hamil Depkes & JICA (2008) antara  lain sebagai berikut:
2.5.1   Melakukan identifikasi terhadap ibu hamil yang ada di wilayah kerja. Ini dimaksudkan untuk mengetahui berapa jumlah ibu hamil dan umur kehamilannya sehingga dapat menentukan jumlah peserta setiap kelas ibu hamil dan berapa kelas yang akan dikembangkan dalam kurun waktu tertentu misalnya selama satu tahun.
2.5.2   Mempersiapkan tempat dan sarana pelaksanaan kelas ibu hamil, misalnya tempat di puskesmas atau polindes, kantor desa/balai pertemuan, posyandu atau di rumah salah seorang warga masyarakat. Sarana belajar menggunakan kursi, tikar, karpet, VCD player dan lain-lain jika tersedia.
2.5.3   Mempersiapkan materi, alat bantu penyuluhan dan jadwal pelaksanaan kelas ibu hamil serta mempelajari materi yang akan disampaikan.
2.5.4   Persiapan peserta kelas ibu hamil, mengundang ibu hamil umur antara 20 sampai 32 minggu.
2.5.5   Siapkan tim pelaksana kelas ibu hamil yaitu siapa saja fasilitatornya dan nara sumber jika diperlukan.
2.5.6   Membuat rencana pelaksanan kegiatan.
2.5.7   Akhir pertemuan dilakukan senam ibu hamil, sebagai kegiatan/materi ekstra.
2.5.8   Menentukan waktu pertemuan, yang disesuaikan dengan kesiapan ibu-ibu, bisa dilakukan pada pagi atau sore hari dengan lama waktu pertemuan 120 menit termasuk senam hamil 15-20 menit.


2.6    Materi pada Kelas Ibu Hamil
Pertemuan kelas ibu hamil dilakukan 3 kali pertemuan selama hamil. Pada setiap pertemuan materi kelas ibu hamil yang akan disampaikan disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi ibu hamil. Pada setiap akhir pertemuan dilakukan senam hamil. Senam hamil ini merupakan kegiatan/materi ekstra di kelas ibu hamil, diharapkan dapat dipraktekan setelah sampai di rumah. Waktu pertemuan disesuaikan dengan kesiapan ibu-ibu, bisa dilakukan pada pagi atau sore hari dengan lama waktu pertemuan 120 menit termasuk senam hamil 15-20 menit (Depkes RI, 2009).
2.6.1   Materi Kelas Ibu Hamil Pertemuan Ke-1
2.6.1.1       Kehamilan, perubahan tubuh dan keluhan
1)   Apa kehamilan itu?
2)   Perubahan tubuh ibu selama kehamilan.
3)   Keluhan umum saat hamil dan cara mengatasinya (kram kaki, wasir dan nyeri pinggang).
4)   Apa saja yang perlu dilakukan ibu hamil.
5)   Pengaturan gizi termasuk pemberian tablet tambah darah untuk penanggulangan anemia.
2.6.1.2       Perawatan kehamilan
1)   Kesiapan psikologis menghadapi kehamilan.
2)   Hubungan suami istri selama kehamilan.
3)   Obat yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi ibu hamil.
4)   Tanda-tanda bahaya kehamilan.
5)   Perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi (P4K).
2.6.2   Materi Kelas Ibu Hamil Pertemuan Ke-2
2.6.2.1       Persalinan
1)   Tanda-tanda persalinan.
2)   Tanda bahaya persalinan.
3)   Proses persalinan.
4)   IMD (Inisiasi Menyusu Dini).
2.6.2.2       Perawatan nifas
1)   Apa yang dilakukan ibu nifas agar dapat menyusui ASI ekslusif?
2)   Bagaimana menjaga kesehatan ibu nifas?
3)   Tanda-tanda bahaya dan penyakit ibu nifas.
4)   KB pasca persalinan.
2.6.3   Materi Kelas Ibu Hamil Pertemuan Ke-3
2.6.3.1       Perawatan bayi
1)   Perawatan bayi baru lahir (BBL).
2)   Pemberian K1 injeksi pada BBL.
3)   Tanda bahaya bayi baru lahir (BBL).
4)   Pengamatan perkembangan bayi/anak.
5)   Pemberian imunisasi pada BBL.
2.6.3.2       Mitos
Penggalian dan penelusuran mitos yang berkaitan dengan kesehatan ibu dan anak.
2.6.3.3       Penyakit menular
1)   Infeksi menular seksual (IMS).
2)   Informasi dasar HIV/AIDS.
3)   Pencegahan dan penanganan malaria pada ibu hamil.
2.6.3.4       Akte kelahiran
1)   Pentingnya akte kelahiran.
2.7    Analisis
Dalam menjalankan perannya, ibu hamil membutuhkan pengetahuan yang baik tentang kesehatan ibu dan anak, salah satunya melalui pendidikan ibu hamil. Dengan adanya kelas ibu hamil ini yang merupakan  sarana untuk belajar bersama tentang kesehatan bagi ibu hamil dalam bentuk tatap muka dan kelompok, maka dapat  meningkatkan pengetahuan, keterampilan ibu-ibu dan keluarga mengenai perawatan kehamilan, persalinan, nifas, penyakit dan komplikasi saat hamil, bersalin dan nifas, perawatan bayi baru lahir, dan senam hamil dengan menggunakan buku KIA.
Kelas hamil ini memang memiliki banyak keuntungan, baik bagi ibu maupun tenaga kesehatan. Karena melalui kegiatan ini, tidak hanya sekedar menyampaikan materi-materi saja kepada ibu hamil, tetapi juga menciptakan interaksi dan berbagi pengalaman antar ibu hamil maupun antara ibu hamil dengan tenaga kesehatan mengenai kehamilan, perubahan tubuh dan keluhan selama kehamilan, perawatan kehamilan, persalinan, perawatan nifas, KB pasca persalinan, perawatan bayi baru lahir, mitos/kepercayaan/adat istiadat setempat, penyakit menular dan akte kelahiran.
Sehingga setelah ibu hamil mendapatkan pengetahuan-pengetahuan dan keterampilan-keterampilan (perawatan kehamilan, persalinan, nifas, penyakit dan komplikasi saat hamil, bersalin dan nifas, perawatan bayi baru lahir, dan senam hamil) maka akan berpengaruh terhadap perilaku ibu hamil tersebut yaitu adanya perubahan perilaku ibu hamil dan keluarga sehingga dapat meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan bagi ibu hamil. yang akhirnya dapat berkontribusi terhadap upaya penurunan AKI dan AKB.
Keikutsertaan suami / keluarga dalam kegiatan pelaksanaan kelas ibu hamil dapat memberikan manfaat juga pada ibu hamil. Misalnya, ibu hamil bisa mendapatkan perhatian dari  suami/ keluarga sehingga ibu hamil secara psikologis tidak merasa sendirian karena suami/ keluarga sudah memberikan perhatian dan dukungan yang akan berdampak juga pada kesehatan ibu hamil tersebut.
Selain itu ibu dan keluarganya dapat mempersiapkan diri menghadapi komplikasi (deteksi dini, menentukan orang yang akan membuat keputusan dana kegawatdaruratan, komunikasi, transportasi, donor darah). Jika setiap ibu hamil sudah mempersiapkan diri sebelum terjadi komplikasi maka waktu penyelamatan jiwa tidak akan terbuang ntuk membuat keputusan, mencari transportasi, biaya, donor darah dan sebagainya. Dan dapat membantu setiap ibu hamil dan keluarganya membuat perencanaan persalinan yang meliputi petugas kesehatan yang terampil, tempat bersalin, keuangan, nutrisi yang baik selama hamil, dan perlengkapan esensial untuk ibu dan bayi.
Adanya kelas ibu hamil ini diharapkan dapat menambah pengetahuan serta wawasan tentang kehamilan khususnya pada primigravida yang baru pertama kali mengalami kehamilan. Tentunya pada masa kehamilan mengalami berbagai perubahan fisik maupun psikologi yang dapat menimbulkan ketidaknyamanan pada ibu hamil, sehingga dengan adanya kelas ibu hamil ini maka ibu hamil yang mengalami berbagai macam perubahan akan merasa nyaman dengan kehamilannya dan tidak merasa cemas.

2 comments: