1.1 Hemoglobin
Kehamilan merupakan
kondisi dimana ibu memiliki resiko yang berdampak pada kesehatan ibu dan janin,
seperti resiko anemia. Anemia
adalah suatu keadaan di mana kadar hemoglobin dalam
darah di bawah normal. Hal ini bisa disebabkan oleh kurangnya zat
gizi untuk pembentukan darah, seperti kekurangan zat besi, asam folat ataupun vitamin B12. Anemia yang paling
sering terjadi terutama pada ibu
hamil adalah anemia karena kekurangan zat besi (Fe). Anemia defisiensi besi merupakan salah satu
gangguan yang paling sering
terjadi selama kehamilan. Anemia pada kehamilan merupakan masalah besar
yang berdampak buruk terhadap kehamilan maupun persalinan baik bagi ibu dan
bayinya serta memerlukan penanganan hati-hati, termasuk pemeriksaan untuk
mencari penyebab.
Standar pelayanan
kebidanan keenam membahas tentang pengelolaan anemia pada kehamilan yang
bertujuan untuk menemukan anemia pada kehamilan secara dini dan melakukan
tindak lanjut yang memadai untuk mengatasi anemia sebelum persalinan
berlangsung. Selama proses bidan harus memeriksa kadar Hb pada kunjungan
pertama dan minggu ke-28, memberikan sedikitnya satu tablet zat besi selama 90 hari,
penyuluhan tentang gizi zat besi, memberikan ibu hamil terduga anemia satu
tablet zat besi 2-3 kali perhari rujuk ibu dengan anemia berat, menyarankan ibu
untuk konsumsi tablet zat besi 4-6 bulan postpartum.
Hemoglobin (Hb) adalah
komponen sel darah merah yang berfungsi menyalurkan oksigen ke seluruh tubuh. Jika
Hb berkurang, jaringan tubuh kekurangan oksigen. Oksigen diperlukan tubuh untuk
bahan bakar proses metabolisme. Menurut Manuaba (2001), haemoglobin adalah
molekul protein pada sel darah merah yang berfungsi sebagai media transport
oksigen dari paru-paru. Kandungan zat besi yang terdapat dalam hemoglobin
membuat darah berwarna merah.
Zat besi merupakan bahan
baku pembuat sel darah merah. Ibu hamil mempunyai tingkat metabolisme yang
tinggi misalnya untuk membuat jaringan tubuh janin, membentuknya menjadi organ
dan juga untuk memproduksi energi agar ibu hamil bisa tetap beraktifitas normal
sehari-hari (Sin sin, 2010). Hemoglobin adalah parameter yang digunakan secara
luas untuk menetapkan prevalensi anemia. Hb merupakan senyawa pembawa oksigen pada sel darah merah. Hemoglobin dapat diukur secara kimia dan
jumlah Hb/ dl darah dapat digunakan sebagai indeks kapasitas
pembawa oksigen pada darah. Kandungan hemoglobin yang rendah dengan
demikian mengindikasikan anemia.
Pada pemeriksaan dan
pengawasan haemoglobin dapat dilakukan dengan mengunakan metode sachli yang
dilakukan minimal 2 kali selama kehamilan yaitu trimester I (umur kehamilan
sebelum 12 seminggu) dan trimester III (umur kehamilan 28 sampai 36 minggu).
Di antara metode yang paling sering digunakan di laboratorium dan paling sederhana adalah metode Sahli, dan yang lebih canggih adalah metode sianmethemoglobin, pemeriksaan Hb elektrik. Pada metode Sahli, hemoglobin dihidrolisis
dengan HCl menjadi globin ferroheme. Ferroheme oleh
oksigen yang ada di udara dioksidasi menjadi ferriheme yang
segera bereaksi dengan ion CI membentuk ferrihemechlorid yang
juga disebut hematin atau hemin yang berwarna
coklat. Warna yang terbentuk ini dibandingkan dengan warna standar (hanya dengan mata telanjang). Untuk memudahkan perbandingan warna
standar dibuat konstan, yang diubah adalah warna
hemin yang terbentuk. Perubahan warna hemin dibuat dengan cara pengenceran sedemikian rupa sehingga
warnanya sama dengan warna
standar.
Ø
Kelebihan dan Kelemahan Metode Pemeriksaan Hb
Jenis Metode
|
Obyektifitas
|
Keakuratan
|
Kesederhanaan
|
Efisiensi
|
Sahli
|
Sedang
|
Sedang
|
Tinggi
|
Sedang
|
Sianmethemoglobin
|
Tinggi
|
Tinggi
|
Rendah
|
Rendah
|
Electric
|
Tinggi
|
Sedang
|
Sedang
|
Tinggi
|
Berdasarkan
klasifikasi dari WHO kadar hemoglobin pada ibu hamil dapat di bagi menjadi 4
kategori yaitu :
1)
Hb > 11 gr%Tidak anemia (normal).
2)
Hb 9-10 gr% Anemia ringan.
3)
Hb 7-8 gr% Anemia sedang.
4)
Hb <7 gr% Anemia berat (Manuaba, 2001).
Indikasi
dilakukan pemeriksaan Hb adalah keadaan kekurangan zat besi dengan kadar Hb kurang dari 11 gr %. Nilai
normal menurut WHO, kriteria persangkaan anemia, bila Hb dibawah :
§ Wanita
tak hamil 12 g%
§ Wanita
hamil 11 g %
§ Trimester
I 11 g %
§ Trimester
II 10,5 g %
§
Trimester III 11 g %
|
§ Hb 9-10 gr % disebut anemia ringan
§ Hb 7-8 gr % disebut anemia sedang
§
Hb < 7 gr % disebut anemia berat
|
Menurut Wasnidar (2007),
manfaat dilakukan pemeriksaan haemoglobin pada ibu hamil, yaitu :
1) Mencegah
terjadinya anemia dalam kehamilan.
2) Mencegah
terjadinya berat badan lahir rendah.
3) Memenuhi
cadangan zat besi kurang.
Menurut
prawirohardjo dan Winkjosastro (1999), kurangnya kadar haemoglobin dalam kehamilan dapat menyebabkan :
1) Abortus.
2) Partus
imatur/ prematur.
3) Kelainan
kongenital.
4) Perdarahan
antepartum.
5) Gangguan
pertumbuhan janin dalam rahim.
6) Kematian
perinatal.
Pada kehamilan
relatif terjadi anemia karena darah ibu hamil mengalami
hemodilusi (pengenceran) dengan peningkatan volume 30 %
sampai 40 % yang puncaknya pada kehamilan trimester kedua. Jumlah peningkatan sel darah 18 %
sampai 30 %
dan hemoglobin sekitar 19 %. Bila
hemoglobin ibu sebelum hamil
sekitar 11 gr % maka dengan terjadinya hemodilusi akan mengakibatkan anemia kehamilan fisiologis, dan Hb ibu akan menjadi ± 10,5g %. Dalam
pemeriksaan Hb secara sahli kesalahan yang sering terjadi adalah sebagai berikut :
1)
Alat/reagen kurang sempurna, yaitu :
a. Volume pipet Hb tidak selalu tepat
20 ul.
b. Warna standard sering sudah pucat.
c. Kadar larutan HCL sering tidak
dikontrol.
2) Orang yang melakukan pemeriksaan :
a. Pengambilan darah kurang baik.
b. Penglihatan pemeriksa tidak normal
atau sudah lelah.
c. Intensitas sinar/penerangan kurang.
d. Pada waktu waktu membaca hsil
dipermukaan terdapat gelembung udara.
e. Pipet tidak dibilas dengan HCL.
f. Pengenceran tidak baik.
1.2
Golongan
Darah
Golongan darah adalah pengklasifikasian darah
berdasarkan kehadiran atau ketidakhadiran dari substansi antigen yang menempel
pada permukaan sel darah merah. Antigen ini boleh jadi protein, karbohidrat,
glikoprotein, atau glikopids, tergantung pada sistem penggolongan darah dan
juga beberapa antigen ini juga berada pada sel dari berbagai mcam otot (Blood
Typing, Nobleprize).
Golongan darah merupakan ciri khusus darah dari suatu
individu karena adanya perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada permukaan
membran sel darah merah. Golongan darah ditentukan oleh jumlah zat (kemudian
disebut antigen) yang terkandung di dalam sel darah merah.
Golongan darah adalah ciri khusus darah dari suatu
individu karena adanya perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada permukaan
membran sel darah merah. Dengan kata lain, golongan darah ditentukan oleh
jumlah zat (kemudian disebut antigen) yang terkandung di dalam sel darah merah.
Golongan
darah menurut sistem A-B-O dapat diwariskan dari orang tua kepada anaknya.
Land-Steiner dalam Suryo (1996) membedakan darah manusia kedalam empat golongan
yaitu A, B, AB dan O. Penggolongan darah ini disebabkan oleh macam antigen yang
dikandung oleh eritrosit (sel darah merah).
Pemeriksaan
golongan darah pada ibu hamil ini penting dilakukan untuk mengetahui golongan darah pada ibu.
Pemeriksaan golongan darah pada ibu hamil dilakukan pada awal kehamilan. Pemeriksaan golongan darah mempunyai
berbagai manfaat dan mempersingkat waktu dalam identifikasi. Golongan darah
penting untuk diketahui dalam hal kepentingan transfusi dan donor yang tepat (Azmielvita ,
2009).
Golongan
darah manusia ditentukan berdasarkan jenis antigen dan antibodi yang terkandung
dalam darahnya, sebagai berikut :
1) Individu
dengan golongan darah A memiliki
sel darah merah dengan antigen A di permukaan membran selnya dan menghasilkan
antibodi terhadap antigen B dalam serum
darahnya. Sehingga, orang dengan golongan darah A-negatif hanya dapat menerima
darah dari orang dengan golongan darah A-negatif atau O-negatif.
2) Individu
dengan golongan darah B memiliki
antigen B pada permukaan sel darah merahnya dan menghasilkan antibodi terhadap
antigen A dalam serum darahnya. Sehingga, orang dengan golongan darah B-negatif
hanya dapat menerima darah dari orang dengan dolongan darah B-negatif atau
O-negatif
3) Individu
dengan golongan darah AB
memiliki sel darah merah dengan antigen A dan B serta tidak menghasilkan
antibodi terhadap antigen A maupun B. Sehingga, orang dengan golongan darah
AB-positif dapat menerima darah dari orang dengan golongan darah ABO apapun dan
disebut resipien universal. Namun, orang dengan golongan darah AB-positif
tidak dapat mendonorkan darah kecuali pada sesama AB-positif.
4)
Individu dengan golongan darah O memiliki sel darah tanpa antigen,
tapi memproduksi antibodi terhadap antigen A dan B. Sehingga, orang dengan
golongan darah O-negatif dapat mendonorkan darahnya kepada orang dengan
golongan darah ABO apapun dan disebut donor universal. Namun, orang
dengan golongan darah O-negatif hanya dapat menerima darah dari sesama
O-negatif.
Menurut sistem ABO, golongan darah
manusia dibedakan menjadi empat, yaitu sebagai berikut :
No.
|
Golongan Darah
|
Keterangan
|
1.
|
A
|
Apabila di dalam sel darah seseorang mengandung
aglutinogen A dan serumnya mengandung aglutinin β sehingga dapat
dirumuskan (A, β ).
|
2.
|
B
|
Apabila di dalam sel darah seseorang terdapat aglutinogen B,
sedangkan dalam serumnya terdapat aglutinin αsehingga dirumuskan (B,
α )
|
3.
|
AB
|
Apabila di dalam sel darah seseorang terdapat aglutinogen A
dan B, sedangkan di dalam serumnya tidak mengandung aglutinin,
sehingga dapat dirumuskan (AB,–)
|
4.
|
O
|
Apabila di dalam sel darah seseorang tidak terdapat
aglutinogen sedangkan dalam serumnya mengandung aglutinin α dan β sehingga
dapat dirumuskan (-, α, β ).
|
Cara menentukan golongan darah yaitu :
1) Apabila
hanya terjadi aglutinasi pada antisera A maka golongan darah adalah A.
2) Apabila
hanya terjadi aglutinasi pada antiesra B maka golongan darah adalah B.
3) Apabila
terjadi aglutinasi pada kedua antisera A dan B maka golongan darah adalah AB.
4)
Apabila tedak terjadi aglutinasi pada
kedua antisera A dan B maka golongan darah adalah O.
Golongan
Darah
|
Serum
|
||
Anti A
|
Anti B
|
Anti AB
|
|
O
|
Tidak Menggumpal
|
Tidak Menggumpal
|
Tidak Menggumpal
|
A
|
Menggumpal
|
Tidak Menggumpal
|
Menggumpal
|
B
|
Tidak Menggumpal
|
Menggumpal
|
Menggumpal
|
AB
|
Menggumpal
|
Menggumpal
|
Menggumpal
|
tetanggaku juga yang lagi hamil sering banget kadar hb nya kurang
ReplyDeletehai kak, boleh minta daftar pustakanya? terimakasih
ReplyDeleteKak untuk dftar pustakanya bsa dtmpilkan gk?
ReplyDeleteBisa ngak naikin hb 4 jadi 12 ea
ReplyDeleteMohon bget info nyaa mhon
ReplyDelete